Jumat, 06 April 2012

KARENA HIDUP

sumber foto : www.google.com


Di luar, dingin berkelut dengan malam,
Ku dengar pucuk pohon bercerita,
Di tengah jagad yang gelap,
Dengan sorot mata yang menyala,
Kaki kokoh melangkah,
Berjuta-juta harapan telah disangga,
Ada pula desir angin menyapa,
Menapaki jalan,
Melewati tikungan,
Dan luruh sajak-sajak yang ku cipta,
Jadi embun menitik menjelma...
Aku lalu tertawa!
Karena hidup bukanlah tengadah,
dan mengadah...
Maka urat-urat harus dikencangkan,
Meskipun waktu,
belum pasti berpihak.
Bangkit pada esok hari ketika pagi tiba,
Ketika kepak rajawali menjadi dewasa,
Kemudian senyum dan air mata,
Berkilau ditimpa cahaya,
Sampai tiba di senja...


(Jogja, 19 Mei 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar