Ai,
Sudahkah kau
mengurai rahasia-rahasia malam
di balik selimut mimpimu?
Atau kau mencoba
Melukis rahasia-rahasia pagi
dengan kelap-kelip bintang
yang terurai haru
Sambil menunggu sapaan fajar?
Ai,
Kau tetap lagi-lagi bilang
"Rahasia tetaplah rahasia"
Biarkan hingga menjadi kabur,
Bersepai tak berbekas,
Sebagai isyarat untuk merenung
dan bicara jujur
pada diri sendiri.
(Jogja, 6 April 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar